upkuinkhasjember@gmail.com 0812-4975-5134

Menemukan Makna Dakwah Menjadi Dai yang Membawa Perubahan Positif

Home >Berita >Menemukan Makna Dakwah Menjadi Dai yang Membawa Perubahan Positif
Diposting : Selasa, 07 May 2024, 08:54:59 | Dilihat : 628 kali
Menemukan Makna Dakwah Menjadi Dai yang Membawa Perubahan Positif


Di tengah gempuran arus modernisasi, peran dai sebagai penyampai pesan langit semakin krusial. Tak hanya sekedar menyampaikan, seorang dai yang kompeten harus mampu menjadi teladan, pembimbing, dan motivator bagi umat Islam. 

Amalan Buah dari Ilmu Seperti yang dikatakan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab kecilnya, Bidayatul Hidayah, amal merupakan buah dari ilmu. Kita tidak mungkin mengajak orang lain untuk beramal saleh sementara kita sendiri belum mengamalkannya. Oleh karena itu, penting bagi seorang dai untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas amalannya. Menjadi dai bukanlah proses yang instan, diperlukan proses belajar dan mengamalkan yang berkelanjutan. Kita dapat memulai dengan belajar ilmu agama terlebih dahulu, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu, kita baru bisa mengajak orang lain untuk beramal saleh.

Ilmu agama bagaikan pedang tajam bagi seorang dai. Dengan menguasai ilmu yang mendalam, dai mampu memberikan pemahaman yang benar dan akurat kepada umat Islam. Tak hanya menghafal ayat dan hadist, dai juga dituntut untuk memahami konteks dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu bagaikan harta karun yang terpendam. Tak ada gunanya jika hanya dibiarkan tersimpan. Seorang dai dituntut untuk tidak hanya menguasai ilmu agama, tapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu tanpa amalan bagaikan pohon tanpa buah. Seorang dai tidak hanya dituntut untuk memahami ilmu agama, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi landasan penting bagi mereka untuk membangun kredibilitas dan kepercayaan di hadapan umat.

alan dakwah tak selalu mulus. Tak jarang, dai dihadapkan dengan berbagai tantangan dan rintangan. Di sinilah keikhlasan menjadi kekuatan utama yang mengantarkan mereka untuk terus melangkah maju. Seorang dai yang ikhlas berdakwah karena Allah SWT akan selalu semangat dan pantang menyerah, meskipun menghadapi berbagai cobaan. 

Dikutip dari penyampaian Abdul Aziz, Lc. menjadi dai yang sukses tidak hanya membutuhkan ilmu, amalan, keikhlasan, dan kesabaran, tetapi juga kematangan spiritual. Kematangan spiritual ini akan membantu dai dalam memahami makna dakwah yang sesungguhnya, yaitu menyampaikan pesan Allah SWT dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Beberapa tanda kematangan spiritual yang perlu dimiliki oleh seorang dai antara lain: 

*Memiliki keimanan yang kokoh dan keyakinan yang kuat terhadap Allah SWT. 

*Memiliki hati yang suci dan bersih dari kotoran dunia. 

*Memiliki sikap yang rendah hati dan selalu ingin belajar. 

alan dakwah tak selalu mulus. Tak jarang, dai dihadapkan dengan berbagai tantangan dan rintangan. Di sinilah keikhlasan menjadi kekuatan utama yang mengantarkan mereka untuk terus melangkah maju. Seorang dai yang ikhlas berdakwah karena Allah SWT akan selalu semangat dan pantang menyerah, meskipun menghadapi berbagai cobaan. 

Dikutip dari penyampaian Abdul Aziz, Lc. menjadi dai yang sukses tidak hanya membutuhkan ilmu, amalan, keikhlasan, dan kesabaran, tetapi juga kematangan spiritual. Kematangan spiritual ini akan membantu dai dalam memahami makna dakwah yang sesungguhnya, yaitu menyampaikan pesan Allah SWT dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Beberapa tanda kematangan spiritual yang perlu dimiliki oleh seorang dai antara lain: 

*Memiliki keimanan yang kokoh dan keyakinan yang kuat terhadap Allah SWT. 

*Memiliki hati yang suci dan bersih dari kotoran dunia. 

*Memiliki sikap yang rendah hati dan selalu ingin belajar. 

Kompetensi seorang dai tidak hanya sebatas ilmu agama. Para dai perlu mengamalkan ilmunya, serta dibekali dengan keikhlasan dan kesabaran. Dengan kompetensi yang lengkap, para dai dapat menjadi perantara yang efektif dalam menyampaikan pesan langit.

Kompetensi seorang dai tidak hanya sebatas ilmu agama. Para dai perlu mengamalkan ilmunya, serta dibekali dengan keikhlasan dan kesabaran. Dengan kompetensi yang lengkap, para dai dapat menjadi perantara yang efektif dalam menyampaikan pesan langit.

Penulis : Siti Nurhasanah, Tim Creative UPK UIN KHAS Jember

 

;